Kamis, 03 September 2015

Promo Grand New Toyota Avanza

                        PROMO READY STOCK GRANDNEW
                                     AVANZA FACE LIFT
                                       SEPTEMBER 2015 
                          CALL : ARIF. K            085793119430 
Toyota Avanza dan dikenal dengan sebutan mobil sejuta umat dan setiap hari di jalan raya, Toyota Avanza selalu terlihat mendominasi jalanan di Indonesia.
Semenjak peluncuran Honda Mobilio pada tanggal 25 Januari 2014, terlihat dominasi Toyota Avanza di kategori mobil low MPV mulai tersaingi dan Honda Mobilio mengejar penjualan Toyota Avanza, walaupun Toyota Avanza masih memegang tahta penjualan mobil terlaris kategori low MPV di Indonesia sampai saat ini.
Menyingkapi hal ini, Toyota Indonesia tidak memiliki pilihan lain untuk merubah Toyota Avanza agar terus dapat mendominasi penjualan mobil kategori low MPV di Indonesia. Rumor akan perubahan Toyota Avanza sudah menjadi topik pembicaraan di kalangan pecinta otomotif tanah air dari awal tahun 2015.
Pada tanggal 12 Agustus 2015, kepastian akan perubahan Toyota Avanza benar-benar terjadi dan mulai terlihat di situs resmi Toyota Indonesia.
Toyota Indonesia telah memastikan akan meluncurkan edisi Toyota Avanza terbaru di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show 2015 yang mengambil lokasi di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang dari tanggal 20 – 30 Agustus 2015. Edisi Toyota Avanza terbaru juga mengalami perubahan nama, yang sebelumnya bernama All New Toyota Avanza berubah nama menjadi Toyota Grand New Avanza. Tidak ketinggalan, Toyota Avanza Veloz juga mengalami perubahan nama menjadi Toyota Grand New Veloz.
Dengan perubahan nama menjadi Toyota Grand New Avanza, pastinya Toyota Avanza 2015 akan ada banyak perubahan signifikan pada sisi eksterior, interior serta mesin. Dengan adanya perubahan signifikan pada Toyota Avanza dari sisi eksterior, interior serta mesin, mampukah Toyota Avanza tetap mendominasi kendaraan low MPV favorit di Indonesia?
Mari kita simak, perubahan apa saja yang terdapat pada Grand New Avanza 2015 terbaru! Baik dari sisi eksterior, interior, kenyamanan, keamanan, serta spesifikasi mesin Grand New Avanza.

Spesifikasi Toyota Grand New Avanza 2015

Toyota Grand New Avanza 2015 diluncurkan dengan 8 pilihan warna, yang dapat pembaca lihat di gambar di bawah!
Tampilan warna di foto, dapat berbeda dengan warna sesungguhnya.
Dari delapan pilihan warna Toyota Grand New Avanza 2015 diatas, yang mana warna favorit anda? Saya pribadi masih pilih warna putih.
Untuk tipe Grand New Avanza saat ini ada 7 tipe:
  1. Tipe 1.3 E STD M/T – Tanpa Rem ABS
  2. Tipe 1.3 E STD A/T – Tanpa Rem ABS
  3. Tipe 1.3 E M/T (manual)
  4. Tipe 1.3 E A/T (automatic)
  5. Tipe 1.3 G M/T (manual)
  6. Tipe 1.3 G A/T (automatic)
  7. Tipe 1.5 G M/T (manual)

Foto & Desain Eksterior

Perubahan pada Toyota Grand New Avanza sangat terlihat pada tampilan bagian depan terutama pada bagian desain grille radiator depan dengan nuansa chrome dan lebih lebar. Bagian bumper bawah juga terdapat ornamen grille warna hitam yang menyatu dengan lampu kabut.
Selain tampilan grille radiator, lampu utama depan juga mengalami perubahan desain, yang dulunya rata sekarang terlihat menonjol. Di bagian bawah lampu depan, juga terdapat lekukan di kedua sisi kanan dan kiri. Pada bagian kap mesin terdapat lekukan baik disisi kiri ataupun sisi kanan.
Untuk desain bagian samping mobil, tidak banyak ada perubahan dibandingkan dengan Toyota Avanza lama, hanya ada perubahan desain body molding samping dan terdapat emblem Dual VVT-i di samping kanan dan kiri dibawah kaca spion.
Untuk bagian belakang mobil, perubahan desain mobil sangat terlihat pada lampu belakang yang terdapat tambahan dan menyatu sampai ke tuas pintu bagasi belakang. Lampu rem pada spoiler atas belakang juga di perlebar, sepertinya semua desain lampu belakang yang sangat mencolok perubahnya, ditujukan untuk faktor keselamatan saat berkendara. Karena pengemudi lain yang berada dibelakang mobil Toyota Grand New Avanza, akan sangat jelas melihat, jika mobil Toyota Grand New Avanza melakukan pengereman.
Desain velg alloy juga berubah, walaupun tidak terlalu terlihat bagi sebagian orang.

Foto & Desain Interior

Desain Interior Grand New Avanza
Setelah melihat desain baru eksterior mobil Toyota Grand New Avanza terbaru, mari kita lihat desain interior mobil Toyota Grand New Avanza!
Pertama kali melihat perubahan desain interior mobil Toyota Grand New Avanza, sangat jelas perubahan terlihat pada sistem audio mobil standar. Untuk tipe Toyota Grand New Avanza 1.5 G, telah dilengkapi dengan sistem audio dengan layar 6,1 inchi touch screen dan iPod ready.
Perubahan interior mobil juga terlihat pada warna dashboard pada tombol pengaturan AC, yang menggunakan warna abu-abu. Serta warna dashboard bagian bawah, menggunakan warna coklat gelap, untuk karpet bawah, berwarna hitam.
Desain Combimeter Toyota Avanza
Desain kombimeter mengalami perubahan dengan penambahan lampu indikator ECO drive. Lampu indikator ECO drive berwarna hijau akan menyala jika faktor dibawah ini dipenuhi oleh pengemudi:
  • Spontanitas akselerasi mobil rendah.
  • Posisi transmisi yang tidak membuat putaran mesin tinggi.
  • Mobil tidak melaju kencang.
Dengan menyalanya lampu indikator ECO drive, pengemudi akan diajarkan cara mengemudikan mobil yang irit bahan bakar. Tombol kontrol lock power window juga mengalami perubahan dan sekarang di letakkan kebelakang dari masing-masing tombol power window.

Desain Baru Combimeter Toyota Grand New Avanza Dengan Lampu Indikator ECO drive

Sisi Kenyamanan Kabin Mobil

Sisi Kenyamanan Kabin Mobil Grand New Toyota Avanza
Dari sisi kemudahan dan kenyamanan penumpang, mobil Toyota Grand New Avanza juga mengalami peningkatan. Sisi peningkatan kenyamanan terdapat pada:
  1. Peningkatan kesunyian kabin.
  2. Pelipatan kursi baris kedua, hanya perlu memutar knob tanpa harus melakukan pengakatan jok untuk membuat jok bersandar kedepan.
  3. Desain dan bahan jok dirubah dan terasa lebih empuk, untuk peningkatan kenyamanan untuk perjalanan jauh.
  4. Desain kursi jok baris ketiga sangat mirip dengan yang dipakai Toyota Innova. Karena hadir dengan model jok 50:50 (terbelah dua) sehingga jok baris ketiga dapat dilipat sebagian, baik jok sisi kanan ataupun jok sisi kiri.
  5. Peningkatan kenyamanan pada saat kecepatan mobil tinggi, dengan penyesuaian pada sisi suspensi mobil. Penguatan pada struktur lantai mobil juga di tingkatkan, untuk mempermudah pengendalian.

Keselamatan & Keamanan

Perubahan faktor keselamatan dan keamanan yang signifikan pada mobil Grand New Toyota Avanza terdapat pada:
  • Penggunaan kunci immobilizer pada tipe 1.5 G dan tipe 1.3 G.
  • Dilengkapi ISOFIX fitting, untuk mempermudah pemasangan kursi bayi, dari pada dipasangkan di seatbelt. Dengan menggunakan ISOFIX fitting akan mengurangi kesalahan pemasangan kursi bayi, kursi bayi terpasang dengan kuat, serta telah terbukti lebih aman di test keselamatan.
  • Terdapat sabuk pengaman tersilang pada penumpang ketiga di jok baris kedua dan sabuk pengaman ini tersambung ke plafon mobil.
  • Sabuk pengaman dengan pretensioner force limiter.
  • Terdapat side impact beam pada sisi samping, baik pintu depan dan pintu belakang.
  • Dilengkapi rem ABS (Anti-lock braking system). Lihat sini cara kerja rem ABS.
  • Terdapat lampu peringatan pemakaian sabuk pengaman pada penumpang di depan.

Spesifikasi Dimensi, Sasis & Mesin

Dimensi Mobil
DimensiUkuran Milimeter
Panjang 4.190
Lebar1.660
Tinggi1.695
Jarak Poros Roda2.655
Jarak Pijak Depan1.425
Jarak Pijak Belakang1.435
Ground Clearance200
Sasis Mobil
Sasis1.3 G M/T & 1.5 G M/T1.3 G A/T
Transmisi5 speed M/T4 Speed A/T
Perbandingan Gigi 13.7692.731
Perbandingan Gigi 22.0451.526
Perbandingan Gigi 31.3761.000
Perbandingan Gigi 41.0000.696
Perbandingan Gigi 50.838-
Perbandingan Gigi Mundur4.1282.290
Perbandingan Gigi Final4.8755.571
Suspensi DepanMacpherson Strut with Coil SpringMacpherson Strut with Coil Spring
Suspensi Belakang4 Link Lateral Rod with Coil Spring4 Link Lateral Rod with Coil Spring
Rem Depan DiscDisc
Rem BelakangDrumDrum
Ukuran Ban185/70 R14 | 185/65 R15185/70 R14
Mesin Mobil
Mesin1.3 G M/T1.5 G M/T
Tipe MesinIL, 4 Cyl, 16 V, DOHC, Dual VVT-iIL, 4 Cyl, 16 V, DOHC, Dual VVT-i
Isi Silinder (cc)1,3291,496
Daya Maksimum (Ps/rpm)96.5/6,000104/6,000
Torsi Maksimum (Kgm/rpm)12.3/4,20013.9/4,200
Pemasukan Bahan BakarEFIEFI
Bahan Bakar BensinBensin
Kapasitas Tangki (liter)4545
Perubahan signifikan terdapat pada sisi mesin yang sudah menggunakan sistem dual VVT-i. Dengan menggunakan mesin dual VVT-i pastinya akan lebih hemat bahan bakar dan suara mesin yang lebih halus. Sehingga dapat mengurangi kebisingan didalam kabin mobil.
Pada Toyota Avanza lama, masih menggunakan mesin VVT-i dan menghasilkan daya maksimum 92 Ps / 6,000 rpm. Sedangkan mobil Toyota Grand New Avanza yang menggunakan sistem dual VVT-i, menghasilkan daya maksimum 96.5 Ps / 6,000 rpm, jadi ada kenaikan daya 4,5 PS dari mesin lama.
Selain mesin Dual VVT-i, pada mesin Toyota Avanza sebelumnya hanya dilengkapi 4 lubang injektor sedangakan di mesin Toyota Grand New Avanza ditambah lagi 4 dan berjumlah 8 lubang injektor. Karena penambahan 4 lubang injektor, maka masing-masing lubang injektor dikecilkan.
Tujuan pengecilan lubang injektor agar injeksi bahan bakar lebih halus, hal ini meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar. Dengan mengecilnya lubang injeksi, diharapkan pemilik mobil Toyota Grand New Avanza menggunakan minimum jenis BBM Pertalite (RON 90).
Lalu berapa harga Grand New Avanza baru 2015? Silakan klik link dibawah untuk dapat melihat informasi harga terbaru Grand New Avanza 2015.

Bagaimana pendapat anda, setelah mengetahui semua perubahan spesifikasi mobil baik dari sisi mesin, desain eksterior, interior dan peningkatan faktor keselamatan & keamanan Grand New Avanza. Apakah mobil Toyota Grand New Avanza baru, akan mampu mendominasi penjualan mobil kategori low MPV di Indonesia, dengan adanya persaingan dari Honda Mobilio?
Sumber data & foto dari: Toyota Avanza Indonesia.






 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Langkah-langkah Tne Up pada Mesin Convensional & VVT-I

TUNE UP MOBIL BENSIN KONVENSIONAL

Perubahan–perubahan ini meskipun lambat tetap berlangsung pada bagian-bagian tertentu. Oleh sebab itu, mesin perlu pemeriksaan, pembersihan, penyetelan atau penggantian, agar kemampuan mesin tetap berada pada kondisi baik atau optimal.  Dengan melakukan pemeriksaan, berarti membatasi menurunnya kemampuan dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada mesin.
Sebelum kita melakukan pekerjaan tune up pada kendaraan, maka kita harus mempersiapkan dulu beberapa hal :
1.       Persiapan perlengkapan keselamatan kerja (fender, grill, steering, floor cover dan lain-lain)
2.       Persiapan untuk bekerja diantaranya tool set,  tacho meter, dwell tester, multitester dan lain-lain
3.       Perlengkapan lain yang menunjang pekerjaan

PROSEDUR MELAKUKAN ENGINE TUNE – UP
       Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin masih dingin
1.Pemeriksaan minyak pelumas mesin
2.Pemeriksaan sistem pendingin mesin
3.Pemeriksaan tali kipas
4.Pemeriksaan saringan bensin
5.Pemeriksaan saringan udara
6.Pemeriksaan baterai
7.Sistem pengapian
       Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin bisa hidup/mesin hidup
1. Pemeriksaan Dwell Angle
2. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
3. Pemeriksaan saat Pengapian
       Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin telah panas (temperatur kerja)
1. Pemeriksaan Celah Katup
2. Pemeriksaan kerja Karburator
3. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
4. Pemeriksaan Kompresi
5. Tes Jalan


1.       Pemeriksaan Baterai (ACCU)
Pekerjaan yang dilakukan pada Baterai diantaranya yaitu: Memeriksa tegangan baterai, Memeriksa jumlah elektrolit baterai, Memeriksa kondisi terminal baterai, Memeriksa berat jenis elektrolit baterai, Memeriksa kondisi kotak baterai
2.       Pemeriksaan system pelumas mesin
Ada 2 (dua) garis besar pekerjaan yang dilakukan pada pemeriksaan system pelumas mesin, yaitu: pemeriksaan volume/jumlah minya pelumas dan pemeriksaan kualitas minyak pelumas
3.       Pemeriksaan system pendingin
Ada beberapa pekerjaan yang dilakukan pada pemeriksaan system pendingin, yaitu:
•    Memeriksa jumlah dan kualitas air pendingin
•    Memeriksa kebocoran system pendingin
•    Memeriksa tutup radiator (katup tekan dan katup vakum)
•    Memeriksa sambungan/klem apakah ada yang kendor atau rusak
•    Memeriksa kondisi tali kipas
•    Memeriksa teganan tali kipas
•    Memeriksa sirkulasi air pendingin
4.      Pemeriksaan saringan bensin dan udara
Pemeriksaan ini untuk mengetahui kondisi dari saringan yang dipakai apakah masih baik-baik saja atau malah sudah rusak

5.       Sistem Pengapian

Ada banyak pekerjaan yang dilakukan pada system pengapian, yaitu:
1.    Busi : Memeriksa/Menyetel Celah busi, Memeriksa kondisi busi
2.    Kabel busi : Memeriksa tahanan kabel busi
3.    Distributor : Memeriksa tutup distributor, Memeriksa rotor, Memeriksa/Menyetel Celah Platina, Memeriksa/menyetel sudut dwell, Memeriksa kerja dari governor advancer, Memeriksa kerja dari vacuum advancer dan Oktan selector
4.    Ignition Coil : Memeriksa tahanan kumparan primer dan kumparan sekunder ignition coil

6.       Memeriksa/menyetel putaran idle mesin
7.       Memeriksa/menyetel saat pengapian
Tune Up Gasoline Engine

Engine adalah salah satu bagian penting dari kendaraan, yang di dalamnya terdiri dari komponen-komponen yang kompleks dan saling terhubung. Sehingga engine memerlukan perawatan yang rutin agar kerja komponen dalam engine dapat bekerja dengan baik. Kendaraan yang dioperasikan dalam jangka waktu tertentu akan mengalami perubahan pada komponen fungsional termasuk perubahan kualitas pelumas. Sehingga membutuhkan pemeliharaan untuk mengembalikan kondisi kerja engine atau yang disebut dengan Tune Up.

Pemakaian kendaraan dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan komponen kendaraan yang bergerak yang mempunyai clearance akan selalu mengalami perubahan, sehingga akan mengurangi kelancaran siklus kerja engine. Akibatnya tenaga kurang, suara komponen engine yang bergerak menjadi berisik, dalam jangka waktu yang panjang akan mengakibatkan kerusakan pada beberapa komponen engine dikarenakan ada perubahan setting komponen. Engine merupakan sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan. Sehingga permasalahan gangguan kendaraan jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan kerusakan yang sifatnya kompleks. Tanpa perawatan dan pengawasan yang rutin pada kendaraan berdampak perbaikan yang kompleks juga. Tidak menuntut kemungkinan membutuhkan beaya yang cukup banyak dan masa pakai kendaraan yang pendek.

Setiap pabrikan kendaraan bermotor biasanya sudah menentukan perawatan rutin atau berkala untuk engine. Tune-up yang dimaksud adalah servis berkala sesuai rekomendasi produsen. Sebagai contoh mulai dari perawatan berkala untuk 1000 km sampai 120.000 km. Akan tetapi perawatan tersebut hanya untuk kendaraan yang tergolong baru. Dan akan berbeda jika perawatan untuk kendaraan yang tergolong lama.

Sesuai dengan perkembangan teknologi yang terjadi, dilihat dari sistem kerjanya terdapat dua jenis tipe gasoline engine (mesin bensin), yaitu engine konvensional dan engine EFI (Electronic Fuel Injecton). Kedua jenis engine tersebut mempunyai sistem kerja yang berbeda, sehingga membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam proses pemeliharaan. Berikut akan dipaparkan perbedaan pemeliharaan pada kedua jenis engine tersebut.

Tune Up Engine Konvensional

Pada umumnya pekerjaan tune-up adalah proses teratur pemeriksaan, diagnosis, pengujian, dan penyesuaian yang diperlukan secara berkala untuk menjaga performa mesin  atau mengembalikan mesin untuk efisiensi operasi standar. Salah satu pekerjaan tune up adalah untuk engine konvensional. Jenis engine ini merupakan sistem kerja komponen-komponen masih menggunakan proses manual/analog/mekanik belum menggunakan kontrol pengendali elektronik. Sistem pada engine konvensional, sistem kerjanya relatif sederhana dibandingkan dengan engine EFI. Pekerjaan Tune Up untuk jenis engine konvensional meliputi beberapa hal sebagai berikut: pemeriksaan dwell angle, timming ignition, penyetelan putaran idle, celah katup, celah platina, filter udara, filter bahan bakar, busi dan kabel busi, pelumas/oli, air pendingin, air dan tegangan accu/baterai, kemudian dilanjutkan dengan finally check. Jika dalam pengecekan ditemukan kondisi abnormal dapat dilakukan pengecekan lebih lanjut.

 Tune Up Engine EFI (Electronic Fuel Injection)

Engine EFI (Electronic Fuel Injection) merupakan jenis engine yang sudah dilengkapi dengan sistem kontrol elektronik, sehingga membutuhkan pemeliharaan khusus dengan menggunakan alat yang disebut engine scanner. Engine scanner merupakan alat bantu untuk memeriksa/memonitor secara simultan proses kerja dari sensor,ECU dan actuator. Berikut ini akan dipaparkan pekerjaan yang dilakukan untuk Tune Up Engine EFI (Electronic Fuel Injection): Scanning systems (read and erase error code, actuation test, reset adaptation, adjusting co, recording data stream, graphic dat), pemeriksaan Filter Udara, pemeriksaan busi (spark plug), pemeriksaan kuantitas dan kualitas pelumas, pemeriksaan saringan bahan bakar, pemeriksaan kuantitas air pendingin, pemeriksaan accu/baterai, test drive.
Mesin VVT-i
Langsung ke: navigasi, cari
Mesin berteknologi VVT-i yang sekarang melanda mobil-mobil di Indonesia, diklaim produsen mesin semakin efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.
VVT-i atau Variable Valve Timing-intelligent (sering disalahartikan dengan injection) bisa diterjemahkan dalam kalimat awam pengaturan pintar waktu buka tutup valve yang variatif.
Konsep teknologi
Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang menghasilkan konsumsi BBM yang efisien dan tingkat emisi bahan bakar yang sangat rendah.
Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup menghasilkan tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil. Sebagai contoh Toyota Vios dengan mesin 1.497 cc menghasilkan 109 dk dengan Torsi 142 Nm sehingga dibandingkan mesin konvensional yang menghasilkan tenaga 75 % nya.
Mekanisme
Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan menghemat konsumsi BBM.
Pemeliharaan
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.
Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel, dan gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual yang dikeluarkan pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer diagnosa khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu hal yang masih sulit untuk dilakukan pemilik mobil mayoritas di Indonesia yang umumnya mengutamakan mobil yang serbaguna, handal, terjangkau dan tidak sulit perawatan dan bengkel saat darurat.
VVT-I Atau VTEC, Apa Untungnya?
KapanLagi.com - Sekarang ini, di Indonesia mobil–mobil baru banyak menggunakan mesin dengan sistem penggerak katup, VVT-I, VTEC, valvetronik atau vanos. Toyota umumnya menamai mesinya VVT-I. Sedangkan Honda menamainya VTEC.

VVT-i
Sistim VVT-i (Variable Valve Timing - Intelligent) merupakan serangkaian peranti untuk mengontrol penggerak camshaft. Maksudnya adalah menyesuaikan waktu bukaan katup dengan kondisi mesin. Sehingga bisa didapat torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk. Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya, pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30 derajat.
Cara ini bakal menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di akhir langkah pembuangan karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra.
Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan.Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong gas buang plus memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Selain itu, waktu kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat. Efeknya, efisiensi volumetrik jadi lebih baik.
Untuk mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing gear di intake camshaft. Alat ini terdiri atas housing (rumah), kemudian di dalamnya ada ruangan oli untuk menggerakkan vane (baling-baling).
Baling-baling itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli menuju masing-masing ruang oli di dalam rumah VVT-i controller. Dari jalur oli yang berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup.
Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masing-masing bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri disediakan oleh camshaft timing Oli Control Valve yang diatur oleh ECU mesin.
Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin yang akan mengunci posisi vane tetap ada di tengah.
Sebenarnya masih ada sistem yang lebih canggih, namanya VVTL-i (Variable Valve Timing Lift-Intelligent). Selain memainkan waktu bukaan katup, tingginya pun ikut dibedakan.
VTEC
Teknologi canggih Variable Valve Timing and Lift Electronic Controlled (VTEC) hasil inovasi Honda ini menampilkan mekanisme berbeda. Perbedaan utamanya adalah pada pergerakan katup masuknya. Pada mesin 16 valve, terdapat masing-masing dua katup masuk dan buang di tiap silinder.
VTEC diaplikasikan hanya pada katup masuk. Pada katup inilah pengontrolan efisiensi mesin lebih berpengaruh. Asumsinya, proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup variabel sebab semakin lancar gas buang, kerja mesin akan semakin enteng.
Pada mesin VTEC, kedua katup masuk tak selalu bergerak bareng. Misalnya, di putaran rendah hanya ada satu klep yang membuka. Bukaannya pun relatif kecil karena karakter camshaft yang menonjok katup ini cocok buat putaran rendah. Kondisi ini dinilai pas untuk mesin. Karena pada putaran rendah tak perlu suplai udara banyak. Selain itu, bisa terjadi turbulensi udara untuk membantu mencampur bahan bakar. Mesin jadi irit, efisien, juga ramah lingkungan.
Seiring naiknya putaran mesin, kebutuhan suplai udara juga meningkat. Langsung dijawab dengan katup kedua. Bukaannya lebih besar karena nok chamshaft punya karakter derajat lebih tinggi. Asyiknya, katup pertama tadi ikut membuka lebih lebar. Hal ini disebabkan ada pin yang menghubungkan rocker arm dan mendorong pin. Otomatis pin tadi akan mengunci kedua rocker arm. Karena rocker arm kedua digerakkan oleh nok camshaft yang berdurasi lebih tinggi, gerakan katup pertama jadi mengikuti.
Selain VTEC ada juga i-VTEC (intelligent VTEC) yang juga dilengkapi mekanisme memajukan dan memundurkan pengapian. Tentu hasilnya lebih maksimal untuk meningkatkan efisiensi mesin. (forumotomotif/rsd)
Tentang Mesin Electronic Fuel Injection
Seperti diketahui, beberapa produsen kendaraan di Indonesia telah lama mengaplikasikan Mesin EFI (Electronic Fuel Injection) pada produknya, termasuk merek Astra Group. Namun kita yang masih awam barangkali hanya sedikit tahu tentang apa itu EFI, apa kelebihannya. Mesin EFI adalah mesin yang dilengkapi piranti EFI atau Elecronic Fuel Injection, menggantikan sistem karburator
Pada karburator, bensin dari tangki disalurkan ke ruang pelampung dalam karburator melalui pompa bensin (mekanis/elektrik) dan saringan bensin. Selanjutnya bensin masuk ke mesin melalui lubang jet dalam ruang venturi (ruang untuk menambah kecepatan aliran udara masuk ke mesin). Sehingga jumlah bensin yang masuk tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk dan besar lubang jet
Pada EFI, bensin diinjeksikan ke dalam mesin menggunakan injektor dengan waktu penginjeksian (injection duration and frequency) yang dikontrol secara elektronik. Injeksi bensin disesuaikan dengan jumlah udara yang masuk, sehingga campuran ideal antara bensin dan udara akan terpenuhi sesuai dengan kondisi beban dan putaran mesin. Generasi terbaru EFI dikenal dangan sebutan Engine Management System (EMS), yang mengontrol sistem bahan bakar sekaligus juga mengatur sistem pengapian (duration, timing, and frequency of ignition).
Tujuan pengaplikasian sistem EFI adalah meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar (fuel efficiency), kinerja mesin lebih maksimal (optimal engine performance), pengendalian/pengoperasian mesin lebih mudah (easy handling), memperpanjang umur/lifetime dan daya tahan mesin (durability), serta emisi gas buang lebih rendah (low emissions).
Lantas bagaimana prinsip kerja sistem EFI? Jumlah aliran/massa udara yang masuk ke dalam silinder melalui intake manifold diukur oleh sensor aliran udara (air flow sensor), kemudian informasikan ke ECU (Electronic Control Unit). Selanjutnya ECU menentukan jumlah bahan bakar yang harus masuk ke dalam silinder mesin. Idealnya untuk setiap 14,7 gram udara masuk diinjeksikan 1 gram bensin dan disesuaikan dengan kondisi panas mesin dan udara sekitar serta beban kendaraan. Bensin dengan tekanan tertentu (2-4 kali tekanan dalam sistem karburator) telah dibangun oleh pompa bensin elektrik dalam sistem dan siap diinjeksikan melalui injektor elektronik.
ECU akan mengatur lama pembukaan injektor, sehingga bensin yang masuk ke dalam pipa saluran masuk (intake manifold) melalui injektor telah terukur jumlahnya. Bensin dan udara akan bercampur di dalam intake manifold dan masuk ke dalam silinder pada saat langkah pemasukan. Campuran ideal siap dibakar.
Kemudian, mengapa campuran bensin dan udara harus dikendalikan? Kalau tidak dikendalikan, akan menimbulkan kerugian. Jika perbandingan udara dan bahan bakar tidak ideal (tidak dikendalikan) menjadikan bensin boros pada campuran yang terlalu banyak bensin. Selain itu, pembakaran tidak sempurna, akibatnya emisi gas buang berlebihan dan tenaga tidak optimal karena energi kinetis yang dihasilkan pun tidak maksimal. Kerusakan mesin pada jangka pendek maupun jangka panjang lebih cepat terjadi. Kemudian, beban kerja mesin dan kondisi lingkungan (suhu dan tekanan) yang variatif akan memerlukan pengaturan relatif kompleks. Sistem EFI lebih mampu mengatasi kondisi variatif ini secara optimal dibandingkan sistem karburator.

                             TERIMA KASIH 
                                   SEMOGA 
                              BERMANFAAT....